Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Askariasis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Askariasis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Askariasis? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Askariasis

Askariasis adalah salah satu jenis infeksi parasit akibat cacing gelang. Cacing tersebut adalah parasit yang menggunakan tubuh manusia sebagai sarana untuk berkembang dari larva atau telur jadi cacing dewasa. Cacing dewasa, yang dapat berkembang biak, memiliki panjang yang dapat mencapai 30 sentimeter.

Askariasis adalah salah satu jenis infeksi cacing yang cukup sering ditemui di berbagai penjuru dunia. Sebagian besar orang yang terinfeksi adalah kasus yang tergolong ringan dengan hampir tidak ada tanda atau gejala. Walau begitu, infeksi yang berat dapat menyebabkan bermacam-macam tanda dan gejala serta berbagai komplikasi.

Kondisi ini paling sering dialami oleh anak-anak di daerah tropis dan subtropis, terutama area dengan sanitasi dan kebersihan yang kurang.

Penyakit Askariasis (Rattiya Thongdumhyu/Shutterstock)

Penyebab Askariasis

Askariasis tidak ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Melainkan, pada saat seseorang berkontak dengan tanah yang telah bercampur dengan feses manusia yang mengandung telur askariasis atau air yang terinfeksi.

Di banyak negara berkembang, feses manusia digunakan sebagai pupuk. Atau, terkadang terdapat fasilitas dengan sanitasi yang kurang baik di mana feses manusia dapat bercampur dengan tanah di lapangan terbuka, ladang, atau selokan.

Selain itu, juga terdapat kemungkinan anak-anak bermain di sekitar tanah kotor, dan infeksi juga dapat terjadi apabila mereka memasukkan tangan yang kotor ke dalam mulut. Buah dan sayuran yang belum dicuci dan tumbuh pada tanah yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan transmisi dari telur askariasis.

Beberapa faktor yang dikaitkan dengan risiko terinfeksi askariasis adalah:

Gejala Askariasis

Sebagian besar orang yang mengalami askariasis tidak menunjukkan tanda atau gejala. Walau begitu, pada orang yang mengalami infeksi derajat sedang hingga berat, dapat terjadi berbagai tanda dan gejala, bergantung pada bagian tubuh yang terlibat.

Setelah telur cacing yang berukuran mikroskopis tertelan, telur dapat menetas di usus halus dan larva dapat bermigrasi melalui aliran darah atau sistem limfatik ke paru-paru. Pada tahap ini, orang yang terinfeksi dapat menunjukkan tanda dan gejala pada saluran pernapasan, seperti batuk yang persisten, sesak napas, mengi, dan sebagainya. Setelah 6 hingga 10 hari di paru-paru, larva dapat naik ke tenggorok, di mana larva akan dibatukkan dan kemudian tertelan.

Larva dapat berkembang jadi cacing dewasa di usus halus, dan cacing dewasa umumnya menetap di usus hingga mati. Pada askariasis derajat ringan atau sedang, infestasi pada usus yang terjadi dapat menyebabkan nyeri abdomen yang tidak spesifik, mual atau muntah, serta diare atau buang air besar yang disertai darah. Bila jumlah cacing yang terdapat di usus tergolong banyak, individu dapat mengalami nyeri abdomen yang berat, kelelahan, muntah terus-menerus, penurunan berat badan, serta terdapatnya cacing pada muntah atau feses.

Diagnosis Askariasis

Menentukan diagnosis pada askariasis umumnya dilakukan berdasarkan hasil wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Pada infeksi yang berat, dapat ditemukan cacing setelah batuk atau muntah, atau pada feses.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:

Penanganan Askariasis

Pada sebagian kasus, infeksi askariasis dapat mereda dengan sendirinya. Walau begitu, secara umum, infeksi yang menyebabkan keluhan akan membutuhkan penanganan.

Penanganan pada askariasis mencakup beberapa komponen, yakni:

Pencegahan Askariasis

Cara yang baik untuk cegah terinfeksi askariasis adalah menerapkan higienitas yang baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

Exit mobile version