Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Ascariasis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Ascariasis ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Ascariasis? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Ascariasis

Askariasis adalah salah satu jenis infeksi cacing pada tubuh. Cacing tersebut adalah parasit yang menggunakan tubuh sebagai lokasi untuk berkembang dari larva atau telur jadi cacing dewasa. Cacing dewasa dapat berukuran lebih dari 30 sentimeter.

Askariasis adalah salah satu jenis infeksi cacing yang cukup sering ditemui. Sebagian besar orang yang terinfeksi bisa saja tidak mengalami keluhan atau hanya menunjukkan tanda dan gejala yang ringan. Meskipun begitu, infeksi yang berat dapat menyebabkan tanda dan gejala yang serius serta beberapa komplikasi.

Penyakit ini lebih sering dialami oleh anak-anak. Selain itu, askariasis juga paling sering ditemui di negara tropis dan subtropis, terutama di area dengan sanitasi dan higienitas yang rendah.

Ascariasis

Penyebab Ascariasis

Askariasis tidak ditularkan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Seseorang umumnya terinfeksi setelah terdapat kontak dengan tanah yang tercampur feses manusia yang mengandung telur askariasis maupun dengan air yang terinfeksi.

Pada cukup banyak negara berkembang, feses manusia digunakan sebagai popok. Selain itu, pada area dengan sanitasi rendah, feses manusia juga dapat bercampur dengan tanah pada lapangan, ladang, atau selokan.

Selain itu, anak-anak juga dapat bermain di dekat tanah, dan infeksi juga dapat terjadi apabila mereka memasukkan tangan yang kotor ke dalam mulut. Buah dan sayuran yang belum dicuci dan tumbuh pada tanah yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan transmisi dari telur askariasis.

Beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan askariasis adalah:

Gejala Ascariasis

Sebagian besar orang yang mengalami askariasis tidak menunjukkan tanda dan gejala. Meskipun begitu, infeksi derajat sedang dan berat dapat menyebabkan beberapa tanda dan gejala, bergantung dari bagian tubuh yang terlibat.

Setelah telur askariasis yang berukuran mikroskopis masuk melalui mulut, telur dapat menetas di usus halus dan larva dapat bermigrasi melalui aliran darah atau aliran limfe menuju paru-paru. Pada tahap tersebut, dapat timbul beberapa tanda dan gejala pernapasan, termasuk batuk yang persisten, sesak napas, atau mengi. Setelah menetap selama 6 hingga 10 hari di paru-paru, larva dapat dibatukkan dan tertelan.

Larva juga dapat tumbuh jadi cacing dewasa di dalam usus halus, dan cacing dewasa umumnya menetap di usus hingga mati. Pada askariasis ringan atau sedang, adanya cacing pada usus dapat menyebabkan nyeri perut yang tidak khas, mual dan muntah, diare, atau terdapatnya darah pada feses.

Bila jumlah cacing di usus cukup banyak, beberapa tanda dan gejala yang dapat timbul adalah nyeri perut yang berat, kelelahan, muntah, penurunan berat badan atau malnutrisi, serta terdapatnya cacing pada muntahan atau feses.

Diagnosis Ascariasis

Penetapan diagnosis terhadap askariasis umumnya ditentukan melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada infeksi yang berat, dapat ditemukan cacing setelah batuk atau muntah, atau pada feses. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:

Penanganan Ascariasis

Pada sebagian kasus, askariasis dapat mereda dengan sendirinya. Meskipun begitu, secara umum, infeksi yang menyebabkan keluhan dapat membutuhkan penanganan.

Penanganan pada askariasis dapat melibatkan beberapa komponen, termasuk:

Pencegahan Ascariasis

Cara yang baik untuk cegah terinfeksi askariasis adalah menerapkan higienitas yang baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

Exit mobile version