Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Angina Pektoris ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Angina Pektoris ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Angina Pektoris? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Angina Pektoris

Angina pektoris adalah salah satu jenis penyakit jantung yang disebabkan karena otot jantung kekurangan pasokan oksigen dan darah. Angina pektoris terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah arteri koroner di jantung.

Secara umum, terdapat dua jenis angina pektoris, yaitu:

Gejalanya berupa nyeri dada yang terjadi mendadak, tidak membaik meskipun telah beristirahat, bahkan tidak membaik meskipun telah minum obat-obatan.

Tulisan ini akan membahas angina pektoris yang stabil.

Penyakit Angina Pektoris (BaanTaksinStudio/Shutterstock)

Penyebab Angina Pektoris

Angina pektoris dapat disebabkan oleh berbagai hal, yaitu:

Diagnosis Angina Pektoris

Pada pemeriksaan awal, dokter akan lakukan wawancara lengkap dan pemeriksaan fisik menyeluruh. Setelah itu, dapat dilakukan pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiografi) dan pemeriksaan rontgen dada.  Walau begitu demikian, kadang hasil kedua pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil yang normal.

Untuk memastikan ada tidaknya angina pektoris, perlu dilakukan pemeriksaan exercise stress testing atau sering disebut treadmill test. Pada pemeriksaan ini, penderita akan dipasangi alat rekam jantung sambil menjalani treadmill.

Treadmill test akan dilakukan bertahap –mulai dari berjalan, jalan cepat, hingga berlari. Saat itu, akan rekam jantung dilakukan terus menerus. Dokter akan mengamati apakah ada perubahan rekam jantung atau keluhan nyeri dada selama olahraga dengan treadmill dilakukan.

Selain itu, jarang perlu dilakukan pula pemeriksaan ekokardiografi untuk mengetahui fungsi pompa jantung dan kondisi katup-katup jantung.

Pada kasus angina pektoris yang berat dan tidak membaik dengan berbagai obat-obatan, kadang perlu dilakukan angiografi koroner, atau secara awam dikenal dengan istilah kateterisasi. Pada pemeriksaan angiografi koroner, semacam kamera akan dimasukkan melalui pembuluh darah sampai ke jantung. Lalu akan dapat dilihat bagaimana struktur anatomi pembuluh darah jantung dan apakah terdapat sumbatan di dalamnya.

Gejala Angina Pektoris

Gejala utama dari angina pektoris adalah nyeri dada. Nyeri dada terutama dirasakan di sisi kiri atau di dada tengah. Sensasi nyerinya seperti ditekan oleh barang yang sangat berat, atau seperti diremas-remas, atau seperti terbakar. Tak hanya di dada, nyeri juga bisa dirasakan di ulu hati, punggung, leher, bahu, dan rahang bawah.

Pada angina pektoris, nyeri dada muncul setelah dipicu oleh aktivitas berat (misalnya olahraga), setelah makan, kedinginan, atau mengalami emosi berlebihan. Nyerinya biasanya terjadi selama 1-5 menit, dan akan membaik setelah beristirahat atau setelah mengonsumsi nitrogliserin.

Pengobatan Angina Pektoris

Terdapat dua pengobatan utama untuk angina pektoris, yaitu:

Mengenai kolesterol, pasien yang memiliki angina pektoris dianjurkan untuk menjaga kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) kurang dari 70 mg/dl. Hal itu bisa dicapai dengan berolahraga 4–5 kali per minggu dengan lama minimal 30 menit tiap kali olahraga, mengatur pola makan dengan memperbanyak sayuran dan buah, serta mengonsumsi obat penurun kolesterol sesuai petunjuk dokter bila diperlukan.

Selain itu, penderita angina pektoris juga membutuhkan obat pengencer darah seperti aspirin atau klopidogrel untuk cegah sumbatan pada pembuluh darah koroner lebih berat.

Bila penderita angina pektoris mengalami hipertensi, umumnya obat antihipertensi yang akan diberikan dokter adalah obat antihipertensi yang juga bermanfaat untuk mengurangi beban jantung. Misalnya obat jenis beta bloker (propranolol, bisoprolol, atenolol, dan sebagainya), jenis angiotensin-converting enzyme inhibitor (captopril, ramipril, dan sebagainya), atau antagonis kanal kalsium.

Terapi revaskularisasi dengan pemasangan stent pada jantung atau dengan operai by-pass juga kadang diperlukan, terutama pada kondisi:

Pencegahan Angina Pektoris

Untuk cegah terjadinya angina pektoris, lakukan gaya hidup sehat berupa:

Exit mobile version