Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Aneurisma Serebral ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Aneurisma Serebral ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Aneurisma Serebral? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Aneurisma Serebral

Aneurisma serebral adalah suatu kondisi di mana terdapat penonjolan pada pembuluh darah yang ada di otak. Tampilan dari kondisi ini umumnya dikatakan menyerupai buah beri yang bergantung pada tangkai.

Aneurisma serebral dapat mengalami kebocoran atau pecah, yang disebut ruptur, yang kemudian dapat menyebabkan perdarahan di otak. Sering kali, aneurisma serebral yang mengalami ruptur dapat terjadi pada ruang di antara otak dan jaringan tipis yang menyelimuti otak. Jenis perdarahan ini disebut sebagai perdarahan subaraknoid.

Akan tapi, sebagian besar aneurisma serebral tidak mengalami ruptur atau menyebabkan gangguan kesehatan. Aneurisma tersebut umumnya terdeteksi pada saat lakukan pemeriksaan tertentu untuk kondisi kesehatan lainnya.

Penanganan dari aneurisma serebral yang tidak ruptur dapat dilakukan pada sebagian kasus untuk cegah terjadinya ruptur. Akan tapi penting untuk dievaluasi lebih lanjut terlebih dahulu oleh dokter.

Penyakit Anuerisma serebral (Semnic/Shutterstock)

Penyebab Aneurisma Serebral

Penyebab dari aneurisma serebral belum diketahui secara pasti. Akan tapi beberapa faktor diduga dapat meningkatkan risiko untuk mengalami kondisi tersebut. Sejumlah faktor diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kelemahan pada dinding arteri serta terjadinya aneurisma serebral dan ruptur dari aneurisma tersebut.

Aneurisma lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Selain itu, kondisi ini juga lebih sering diamati pada wanita dibandingkan dengan pria.

Beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan aneurisma serebral adalah:

Gejala Aneurisma Serebral

Umumnya, pada aneurisma serebral yang mengalami ruptur, nyeri kepala hebat adalah salah satu gejala utama yang paling sering terjadi. Nyeri kepala tersebut sering kali dideskripsikan sebagai nyeri kepala terburuk yang pernah dirasakan.

Tanda dan gejala dari aneurisma serebral yang mengalami ruptur mencakup:

Pada sebagian kasus, aneurisma yang mengalami kebocoran dapat menyebabkan gejala berupa nyeri kepala yang sangat berat dan terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, juga dapat terjadi ruptur yang lebih berat pasca kebocoran yang tidak ditangani.

Aneurisma yang tidak mengalami ruptur umumnya tidak menunjukkan gejala, terutama bila berukuran kecil. Akan tapi, aneurisma yang tidak ruptur tapi berukuran besar dapat menekan jaringan dan saraf pada otak, yang dapat menyebabkan beberapa tanda dan gejala, seperti:

Diagnosis Aneurisma Serebral

Diagnosis dari aneurisma serebral umumnya ditentukan melalui wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, serta pemeriksaan penunjang tertentu.

Jika seseorang mengalami nyeri kepala yang tiba-tiba dan sangat berat, atau gejala lain yang dapat dikaitkan dengan ruptur aneurisma, dapat dilakukan pemeriksaan atau rangkaian pemeriksaan. Tujuannya untuk menentukan apakah orang tersebut telah mengalami perdarahan pada ruang yang terdapat di antara otak dan jaringan sekitarnya, atau perdarahan pada lokasi lainnya.

Bila tampak adanya perdarahan, dokter akan menentukan apabila hal tersebut disebabkan oleh aneurisma serebral yang mengalami ruptur. Pada penderita yang menunjukkan tanda dan gejala dari aneurisma yang tidak mengalami ruptur, seperti nyeri di belakang mata, perubahan daya lihat, atau pandangan ganda, juga dapat dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya aneurisma.

Beberapa pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan adalah:

Dokter dapat meminta untuk dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinal apabila seseorang menunjukkan gejala ruptur aneurisma serebral, Namun hasil pemeriksaan CT tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perdarahan.

Zat pewarna khusus dimasukkan ke dalam kateter untuk menuju arteri yang terdapat di otak. Pemeriksaan sinar X serial dapat dilakukan untuk melihat detail dari kondisi arteri serta mendeteksi adanya aneurisma.

Pemeriksaan ini lebih invasif dibandingkan pemeriksaan lainnya. Umumnya dilakukan apabila pemeriksaan diagnostik lainnya belum dapat memberikan informasi yang adekuat.

Penanganan Aneurisma Serebral

Terdapat beberapa jenis penanganan untuk aneurisma serebral, di antaranya:

Surgical clipping, adalah prosedur untuk membuka sebagian dari tulang tengkorak kepala untuk mengevaluasi aneurisma serta meletakkan klip metal kecil pada lokasi aneurisma. Endovascular coiling, adalah prosedur pemasangan kateter melalui arteri di paha yang ditujukan ke lokasi aneurisma dan diikuti oleh pemasangan wire platinum lunak untuk menutup aneurisma dari arteri.

Kedua prosedur memiliki potensi risiko masing-masing. Oleh sebab itu sangat penting untuk mendiskusikan secara saksama dengan dokter terlebih dahulu.

Menentukan penanganan pada aneurisma yang tidak mengalami ruptur memerlukan berbagai pertimbangan dan diskusi yang mendetail dengan dokter, guna membahas manfaat dan risikonya.

Beberapa faktor yang umumnya jadi pertimbangan dalam menentukan rekomendasi penanganan yang tepat adalah ukuran, lokasi, dan tampilan dari aneurisma, usia dan kesehatan secara keseluruhan, riwayat adanya aneurisma yang mengalami ruptur pada anggota keluarga, serta adanya penyakit bawaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ruptur aneurisma.

Pencegahan Aneurisma Serebral

Pada penderita yang mengalami aneurisma serebral yang tidak ruptur, beberapa perubahan gaya hidup dapat diterapkan guna menurunkan risiko terjadinya ruptur, yakni:

Exit mobile version