Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Alergi Obat ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Alergi Obat ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Alergi Obat? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Alergi Obat

Alergi obat adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami berbagai gejala setelah mendapatkan obat tertentu, baik obat minum, oles, maupun suntik.

Beberapa faktor risiko membuat seseorang cenderung lebih mudah mengalami alergi obat, yaitu:

Alergi Obat

Penyebab Alergi Obat

Alergi obat terjadi karena tubuh salah mengenali yang mana ‘lawan’ dan yang mana ‘kawan’. Obat yang masuk atau terpapar ke tubuh dianggap sebagai zat berbahaya dan perlu diperangi, seperti halnya tubuh memerangi virus dan bakteri.

Alergi obat lebih sering terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat- obat tertentu misalnya:

Diagnosis Alergi Obat

Diagnosis alergi obat ditentukan atas dasar adanya keluhan setelah menggunakan obat tertentu. Pada pemeriksaan awal, dokter akan lakukan wawancara medis lengkap dan menyeluruh mengenai gejala yang timbul, serta jenis dan jumlah obat yang baru saja dikonsumsi atau dipakai ke kulit.  Selain itu akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui ragam gejala alergi yang dialami.

Diagnosis ini dikonfirmasi dengan berbagai pemeriksaan tambahan, seperti:

Skin test dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil ekstrak obat ke lapisan kulit. Bila hasil suntikan ini berubah jadi kemerahan dan membengkak, uji cukit dibaca sebagai positif alergi obat. Bila tidak ada reaksi yang terjadi, alergi obat juga belum dapat disingkirkan. Harus dilihat terlebih dahulu hasil pemeriksaan lainnya.

Pemeriksaan darah dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit atau kondisi lain yang efeknya menyerupai alergi obat, misalnya infeksi virus.

Gejala Alergi Obat

Gejala ringan alergi obat seperti kulit kemerahan umumnya terjadi dalam hitungan jam hingga hari. Akan tapi gejala yang tergolong berat seperti sesak napas dapat terjadi dalam kurun waktu 1 jam setelah paparan obat.

Berbagai gejala yang dapat terjadi meliputi:

Pada kasus yang berat, alergi obat dapat menimbulkan reaksi fatal yang dinamakan anafilaksis. Tanda seseorang mengalami reaksi anafilaksis adalah sebagai berikut:

Pengobatan Alergi Obat

Alergi obat dapat diatasi dengan menghindari konsumsi jenis obat yang jadi pencetusnya dan obat lain yang berpotensi alergi karena kemiripan bahan dasarnya. Tanyakan selalu pada dokter yang menangani, jenis obat yang harus dihindari.

Bila reaksi alergi telah terlanjur terjadi, pengobatan yang dapat diberikan umumnya meliputi pemberian antihistamin untuk menekan respons alergi tubuh.

Reaksi anafilaksis harus ditangani segera dengan obat epinefrin atau adrenalin untuk menghindari akibat fatal. Reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa adalah efek atau komplikasi terberat dari alergi obat.

Tindakan berupa desensitisasi obat dapat dilakukan oleh dokter untuk mengurangi tingkat sensitivitas alergi yang dialami. Secara bertahap, obat yang berpotensi menyebabkan alergi akan diberikan. Dimulai dengan dosis terendah. Bila tidak ada reaksi, perlahan akan ditingkatkan dosisnya. Akan tapi desensitisasi harus dilakukan di bawah pengawasan ketat dokter mengingat reaksi alergi dapat terjadi sewaktu- waktu.

Pencegahan Alergi Obat

Pencegahan reaksi alergi obat dapat dilakukan dengan mengetahui secara pasti jenis obat pencetus alergi. Selalu informasikan pula hal ini pada tenaga medis setiap kali seorang penyandang alergi berobat. Hal ini dilakukan supaya obat yang diberikan kemudian bebas dari bahan-bahan yang dapat memicu reaksi alergi.

Selain itu, seseorang yang memiliki alergi obat diharapkan mengenakan ‘gelang alergi’ yang mencantumkan jenis obat yang harus dihindari. Dalam kondisi darurat, gelang tersebut dapat memberikan informasi setiap saat yang menghindarkan seorang pasien dari reaksi alergi yang berbahaya.

Exit mobile version