Asaljeplak.my.id

Apa itu Penyakit Albinisme ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu Penyakit Albinisme ? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apa itu penyakit Albinisme? Berikut ini akan kami berikan infoemasi lengkapnya mengenai jenis penyakit tersebut.

Pengertian Albinisme

Istilah albinisme umumnya digunakan mengacu pada albinisme okulokutaneus. Ini adalah sekelompok kelainan bawaan di mana terdapat produksi pigmen melanin yang hanya sedikit atau tidak ada sama sekali.

Jenis dan jumlah melanin yang diproduksi oleh tubuh akan menentukan warna dari kulit, rambut, dan mata. Melanin juga berperan dalam perkembangan dari saraf optik, dan oleh sebab itu individu dengan albinisme dapat mengalami gangguan daya lihat.

Tanda dari albinisme umumnya dapat tampak dari kulit, rambut, dan warna mata individu tersebut. Akan tapi, terkadang hanya sedikit perbedaan yang tampak. Orang dengan albinisme juga memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap efek dari sinar matahari, yang membuat mereka lebih rentan untuk mengalami kanker kulit.

Walaupun tidak terdapat penanganan untuk menyembuhkan albinisme, orang dengan kelainan ini dapat lakukan berbagai langkah untuk melindungi kulit dan matanya serta memaksimalkan daya lihat.

Penyakit Albinisme

Penyebab Albinisme

Beberapa gen memberikan instruksi untuk memproduksi satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi melanin. Melanin diproduksi oleh sel yang disebut melanosit, yang ditemukan pada kulit, rambut, dan mata.

Albinisme disebabkan oleh terdapatnya mutasi pada salah satu dari gen tersebut. Terdapat beberapa tipe dari albinisme yang dapat terjadi, yang secara utama bergantung dari jenis mutasi gen yang menyebabkannya. Mutasi tersebut dapat menyebabkan tidak terproduksinya melanin sama sekali atau penurunan produksi melanin yang signifikan.

Tipe dari albinisme diklasifikasikan berdasarkan bagaimana kondisi ini diturunkan serta gen yang terlibat. Beberapa tipe yang dapat terjadi adalah:

Gen OCA menyebabkan penurunan pigmentasi pada kulit, rambut, dan mata, serta gangguan daya lihat. Jumlah pigmen bervariasi berdasarkan tipe gen yang mengalami mutasi, begitu pula dengan warna kulit, rambut, dan mata.

Albinisme okuler yang berkaitan dengan kromosom X dapat diturunkan dari ibu yang memiliki satu kromosom X yang mengalami mutasi ke anak laki-lakinya. Albinisme okuler terjadi hampir selalu pada laki-laki dan lebih jarang terjadi dibandingkan OCA.

Salah satu kondisi lain adalah sindrom Chediak-Higashi, yang mencakup salah satu jenis OCA serta gangguan daya tahan tubuh dengan infeksi berulang, abnormalitas neurologis, dan kondisi kesehatan lainnya.

Gejala Albinisme

Tanda dan gejala dari albinisme dapat melibatkan warna kulit, rambut, dan mata, serta daya lihat.

Salah satu tanda yang paling mudah dikenali pada albinisme adalah warna rambut yang putih dan kulit yang jauh lebih terang dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Pewarnaan kulit (pigmentasi) dan warna rambut dapat bervariasi dari putih hingga cokelat, dan juga terkadang dapat hampir sama dengan orang tua atau saudaranya yang tidak mengalami albinisme.

Dengan paparan sinar matahari, sebagian orang dengan kondisi ini dapat mengalami:

Pada sebagian orang dengan albinisme, pigmentasi kulit tidak pernah mengalami perubahan. Pada sebagian lainnya, produksi melanin dapat bermula atau meningkat pada masa kanak-kanak atau remaja, yang mengakibatkan terjadinya sedikit perubahan pada pigmentasi.

Warna rambut dapat bervariasi dari sangat putih hingga cokelat. Orang dengan latar belakang ras Afrika atau Asia yang mengalami albinisme dapat memiliki warna rambut kuning, kemerahan, atau cokelat.

Warna rambut juga dapat jadi semakin menggelap saat memasuki usia dewasa muda, atau mengalami perubahan warna akibat paparan terhadap mineral yang terdapat secara normal pada air dan lingkungan. Selain itu, warna rambut juga dapat tampak menggelap seiring dengan bertambahnya usia.

Warna bulu mata dan alis mata sering kali pucat. Warna mata dapat bervariasi dari biru sangat muda hingga cokelat, dan dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia.

Kurangnya pigmen pada bagian mata yang berwarna (iris) membuat iris tampak translusen. Artinya, iris tidak dapat menghambat cahaya masuk ke dalam mata secara sepenuhnya. Sebagai akibatnya, mata dengan warna sangat muda dapat tampak sebagai merah pada pencahayaan tertentu.

Gangguan daya lihat adalah salah satu tanda kunci dari semua tipe albinisme. Gangguan dan masalah pada mata yang terjadi dapat berupa:

Diagnosis Albinisme

Diagnosis dari albinisme dapat ditentukan berdasarkan:

Pemeriksaan pada mata juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi adanya nistagmus, strabismus, dan fotofobia. Dokter juga dapat menggunakan alat untuk mengevaluasi kondisi retina dan menentukan adanya tanda-tanda perkembangan yang abnormal.

Penanganan Albinisme

Penanganan dari albinisme ditujukan untuk mendapatkan perawatan mata yang baik dan pemantauan kulit terhadap adanya tanda-tanda abnormalitas. Tim penanganan yang terlibat dapat mencakup dokter layanan primer, dokter spesialis mata, dokter spesialis kulit, dan pakar genetik.

Penanganan pada albinisme umumnya mencakup:

Walaupun tindakan operatif jarang jadi bagian dari penanganan kelainan mata akibat albinisme, dokter mata dapat merekomendasikan untuk dilakukan pembedahan otot mata apabila dinilai dibutuhkan.

Salah satu jenis agresif dari kanker kulit yang dikenal sebagai melanoma dapat tampak sebagai lesi kulit berwarna merah muda.

Orang dengan sindrom Hermansky-Pudlak atau sindrom Chediak-Higashi dapat membutuhkan penanganan khusus yang rutin untuk menangani kebutuhan medisnya dan cegah timbulnya komplikasi.

Pencegahan Albinisme

Apabila salah satu anggota keluarga mengalami albinisme, konselor genetik dapat membantu keluarga untuk memahami lebih lanjut tipe albinisme yang terjadi dan kemungkinan untuk memiliki keturunan dengan albinisme di masa depan. Konselor genetik juga dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai pemeriksaan yang terdapat.

Exit mobile version