Apa Itu Abiotik? Pada artikel kali ini Asaljeplak akan menjelaskan mengenai hal tersebut secara lengkap, mulai dari definisi, makna, dan berbagai hal yang terkait hal itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Abiotik adalah tidak memiliki ciri hidup; tidak hidup, berhubungan dengan atau dicirikan oleh tidak adanya organisme hidup, dan benda tidak hidup, misalnya batu-batuan dan bangunan rumah.
Sementara, komponen abiotik atau faktor abiotik adalah bagian kimia dan fisik lingkungan yang tidak hidup yang mempengaruhi organisme hidup dan berfungsinya ekosistem. Faktor abiotik dan fenomena yang terkait dengannya mendukung biologi secara keseluruhan. Mereka mempengaruhi sejumlah besar spesies, dalam segala bentuk kondisi lingkungan seperti hewan laut atau darat. Kita manusia dapat membuat atau mengubah faktor abiotik di lingkungan suatu spesies. Misalnya, pupuk dapat mempengaruhi habitat siput, atau gas rumah kaca yang digunakan manusia dapat mengubah tingkat pH laut.
Apa itu Komponen Abiotik atau Faktor Abiotik?
Komponen abiotik meliputi kondisi fisik dan sumber daya tak hidup yang mempengaruhi organisme hidup dalam hal pertumbuhan, pemeliharaan, dan reproduksi. Sumber daya dibedakan sebagai zat atau benda di lingkungan yang dibutuhkan oleh satu organisme dan dikonsumsi atau dibuat tidak tersedia untuk digunakan oleh organisme lain.
Degradasi komponen suatu zat terjadi melalui proses kimia atau fisika, misalnya hidrolisis. Semua komponen ekosistem yang tidak hidup, seperti kondisi atmosfer dan sumber daya air, disebut sebagai komponen abiotik.
Dalam biologi, faktor abiotik dapat mencakup air, cahaya, radiasi, suhu, kelembaban, atmosfer, keasaman, dan tanah. Iklim makroskopik sering mempengaruhi masing-masing hal di atas. Tekanan dan gelombang suara juga dapat dipertimbangkan dalam konteks lingkungan laut atau sub-terestrial.
Faktor abiotik di lingkungan laut juga termasuk paparan udara, substrat, kejernihan air, energi matahari dan pasang surut. Pertimbangkan perbedaan mekanisme tanaman C3 , C4 , dan CAM dalam mengatur masuknya karbon dioksida ke Siklus Calvin-Benson dalam kaitannya dengan stres abiotik mereka.
Tanaman C3 tidak memiliki mekanisme untuk mengatur fotorespirasi, sedangkan tanaman C4 dan CAM menggunakan enzim PEP Karboksilase yang terpisah untuk mencegah fotorespirasi, sehingga meningkatkan hasil proses fotosintesis di lingkungan energi tinggi tertentu.
Demikian penjelasan Asaljeplak mengenai apa itu abiotik yang diharapkan bisa membuat kamu semakin mengerti dan memahami tentang hal tersebut.