Site icon Asaljeplak.my.id

Anak Memiliki Hobi Melamun? Jangan Diganggu

Anak Memiliki Hobi Melamun? Jangan Diganggu

Anak Memiliki Hobi Melamun? Jangan Diganggu

Berikut ini adalah Biarkan Anak Yang Memiliki Hobi Melamun! yang diharapkan bisa berguna, dapat dipraktekkan, serta menambah informasi yang diperlukan mengenai hal tersebut.

Melamun pada anak bukan hanya sekedar ‘jalan keluar’ dari pelajaran yang membosankan, meskipun bisa jadi karena bosan, makanya tanpa sadar jadi melamun. Menurut penelitian, rata-rata orang menghabiskan hingga setengah dari energi mentalnya untuk melamun. Para ahli sepakat bahwa perilaku normal dan umum ini berperan penting dalam perkembangan, membantu anak-anak bersantai, meningkatkan kreativitas, dan berlatih untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

Meskipun begitu, selama melamun tidak berkembang jadi proporsi khayalan, yaitu; menunjukkan unsur-unsur melayang (pikiran berada di tempat lain), spontanitas (pikiran menyelinap dari pikiran yang disengaja dan bergerak ke arahnya sendiri) dan kegembiraan (membangun realitas yang berbeda). 

Melamun cenderung dimulai sekitar usia dua atau tiga tahun, pada saat yang sama perkembangan bahasa meningkat dan permainan pura-pura muncul. Ini adalah masa ketika anak-anak jadi dapat menggunakan objek secara simbolis, misalnya, penggunaan balok untuk mewakili cangkir dari mana mereka dapat berpura-pura minum, dan ketika mereka mulai membuat narasi yang lebih kompleks. 

Anak-anak yang lebih kecil lebih cenderung memerankan lamunan mereka menggunakan mainan atau benda-benda lain, sementara anak-anak yang lebih besar, remaja dan orang dewasa lebih cenderung untuk tetap melamun secara diam-diam.

Berlatih (membayangkan sesuatu sambil melamun) untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi adalah salah satu dari banyak manfaat berharga dari melamun. Lamunan anak-anak dapat membantu mereka mempersiapkan mental mereka dengan cara yang sama seperti berlatih piano atau bermain sepak bola. 

Penelitian menunjukkan bahwa melamun tentang tindakan fisik melibatkan mekanisme otak yang sama, yang akan menghasilkan tindakan itu dalam kehidupan nyata, yang berarti berfantasi tentang mencetak gol sebenarnya meningkatkan kinerja dalam permainan. 

Lamunan juga dapat menawarkan anak-anak jeda singkat dari situasi yang intens atau penuh tekanan. Mengambil istirahat dan sedikit relaksasi dapat membantu mengembalikan mereka ke dalam kegiatana apa pun yang mereka lakukan dengan lebih banyak energi. 

Melamun seperti bermain di dalam pikirannya karena membantu anak-anak untuk berpikir tentang dunia, mengeksplorasi ide-ide dan perilaku baru. Dimana pada gilirannya, membantu anak-anak mengenal diri mereka lebih baik dan meningkatkan pengetahuan tentang diri mereka sendiri.

Memang, beberapa anak jadi begitu asyik ketika melamun sehingga mereka sementara waktu menutup dunia nyata, sehingga kebanyakan orangtua tidak akan senang ketika anak mereka sibuk ‘membangun istana di langit’ daripada membereskan meja misalnya, atau ketika seorang guru melaporkan tatapan kosong setiap kali dia mengajukan pertanyaan. 

Orang tua juga mungkin khawatir jika seorang anak melamun berlebihan tentang masalah tertentu, maka anak akan jadi lebih stres dan bahkan depresi. Sama juga dengan anak-anak yang melamun karena bosan, meskipun sebenarnya normal, terutama untuk anak-anak berbakat atau mereka yang memiliki imajinasi kuat, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak tantangan supaya tetap tertarik pada suatu hal.

Terlepas dari itu, Anda sebagai orangtua harus lebih bijak dalam menyikapinya. Jika Anda memperhatikan lebih detail, apakah lamunan anak Anda bersifat positif atau negatif, biasanya terpancar dari kehidupan mereka sehari-hari.

Exit mobile version